Analisis Financial Distress Menggunakan Metode Zavgren Untuk Memprediksi Kebangkrutan Pada Perusahaan Sub Sektor Ritel Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2018 -2020

Maghfiroh, Lailatul (2022) Analisis Financial Distress Menggunakan Metode Zavgren Untuk Memprediksi Kebangkrutan Pada Perusahaan Sub Sektor Ritel Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2018 -2020. [Undergraduate Thesis]

	PDF Cover.pdf Download (64kB)
	PDF Abstrak_watermark.pdf Download (316kB)
	PDF Bab 1_watermark.pdf Download (976kB)
	PDF Bab 2_watermark.pdf Download (3MB)
	PDF Bab 3_watermark.pdf Download (1MB)
	PDF Bab 4_watermark.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB)
	PDF Bab 5_watermark.pdf Restricted to Repository staff only Download (397kB)
	PDF Daftar Pustaka_watermark.pdf Download (330kB)

Abstract

Seiring berkembangnya teknologi, e-commerce menjadi salah satu fenomena yang mengubah pola gaya hidup masyarakat dalam memenuhi kebutuhan. Ini menyebabkan pertumbuhan bisnis ritel mengalami penurunan sebanyak 20% selama semester pertama di tahun 2017. Persaingan dengan e-commerce semakin meningkat saat Pandemi Covid – 19 masuk bulan Maret 2020, membuat beberapa gerai toko ritel harus di tutup untuk mencegah perkembangan virus Covid-19. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis financial distress menggunakan metode zavgren pada perusahaan sub sektor ritel yang terdaftar di BEI tahun 2018-2020. Metode zavgren terdiri dari rasio – rasio keuangan diantaranya Inventory turnover, Receivable turnover, Cash ratio, Quick ratio, ROI, Debt ratio, dan Asset turnover. Penelitian ini berjenis kuantitatif, dengan sampel sebanyak 28 perusahaan. Analisis data menggunakan regresi logistik dan menggunakan nilai cut off untuk membedakan kondisi perusahaan dalam tiga kategori yaitu sehat, rawan dan distress. Hasil dari penelitian ini, secara parsial inventory turnover memiliki pengaruh yang paling signifikan terhadap model yang dibentuk dibandingkan variabel – variabel yang lain. Sedangkan variabel receivable turnover, cash ratio, quick ratio, ROI, debt ratio, dan asset turnover tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap financial distress. Terdapat 8 perusahaan dalam kategori sehat, 11 perusahaan dalam kategori rawan dan 9 perusahaan dalam kondisi distress.

Actions (login required)

View Item